Selasa, 16 Juni 2009

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kimia, mungkin suatu kata yang sedikit menakutkan bagi banyak orang yang belum memahami benar akan arti ilmu kimia itu sebenarnya. Segala sesuatu yang mengandung bahan kimia dianggap buruk dan membahayakan. Berbagai produk makanan dan minuman dianggap aman untuk dikonsumsi bila tidak mengandung zat kimia. Bagi anda yang ingin tahu lebih banyak mengenai ilmu kimia itu sendiri anda bisa belajar melalui web kimia interaktif ini............. Belajar kimia bukanlah hal yang rumit. Janganlah berkecil hati seandainya anda merasa kesulitan. Tetaplah tekun berlatih dengan berbagai soal-soal kimia baik yang ada dakam buku maupun yang ada dalam web ini.

Kimia adalah pelajaran yang bermanfaat. Seperti kita ketahui zat-zat kimia ada yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Pada beberapa waktu lalu ada beberapa merk kosmetik ditarik dari peredaran karena mengandung merkuri. Merkuri diketahui berbahaya karena menyebabkan kanker. Ini merupakan salah satu contoh manfaat dari belajar kimia.

B. TUJUAN PEMBUATAN WEB SITE

Tujuan pembuatan web site ini adalah untuk mempermudah siswa dalam memahami sifat-sifat koloid. Dalam web site ini sudah ditampilkan beberapa animasi yang diharapkan mampu memperdalam pemahaman siswa, khususnya mengenai sifat-sifat koloid. Selain itu, dalam web ini juga ditampilkan latihan soal dan tes evaluasi yang dapat menambah kemantapan siswa dalam menguasai sifat-sifat koloid. Dalam latihan soal siswa dapat langsung mengecek jawabannya sendiri untuk mengetahui apakah jawabannya benar atau salah serta dalam tes evaluasinya siswa juga dapat mengecek berapa nilai yang diperolehnya setelah menjawab soal.

C. INDIKATOR KETUNTASAN

Indikator: siswa diharapkan dapat membedakan antara larutan, koloid dan suspensi dengan mengamati sifat sifat yang ada, karena disini koloid memiliki sifat-sifat yang khas.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui web ini, adapun tujuan dari pembelajaran kimia terutama mengenai sifat-sifat koloid adalah sebgai berikut:

1. Menjelaskan hasil pengamatan tentang efek tyndall dan gerak brown dan bagaimana terjadinya efek tyndall.

2. Menjelaskan peristiwa terjadinya mutan listrik pada partikel koloid.

3. Menjelaskan kestabilan koloid dan peristiwa elektrolisis

4. Mengamati dan menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi koloid dalam kehidupan sehari-hari dan menjelaskan penyebabnya.

GAMBARAN UMUM MENGENAI SIFAT-SIFAT KOLOID

GAMBARAN UMUM MENGENAI SIFAT-SIFAT KOLOID

Koloid merupakan sistem campuran yang mempunyai sifat-sifat khusus. Sifat-sifat ini tidak dimiliki oleh campuran heterogen dan homogen. Sifat-sifat koloid tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Efek Tyndall

Sifat khas pada sistem koloid yang membedakan dengan sistem dispersi lain salah satunya adalah efek Tyndall. Efek Tyndall merupakan satu bentuk sifat optik yang dimiliki oleh sistem koloid. Pada tahun 1869, Tyndall menemukan bahwa apabila suatu berkas cahaya dilewatkan pada sistem koloid maka berkas cahaya tadi akan tampak. Tetapi apabila berkas cahaya yang sama dilewatkan pada dilewatkan pada larutan sejati, berkas cahaya tadi tidak akan tampak. Singkat kata efek Tyndall merupakan efek penghamburan cahaya oleh sistem koloid.

2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersinya. Jika suatu mikroskop ultra, yaitu mikroskop optik yang besar daya pisahnya, difokuskan pada suatu sistem dispersi koloid pada arah tegak lurus dengan berkas cahaya berlatar belakang gelap, maka akan tampak partikel-partikel koloid, bukan sebagai partikel dengan batas yang jelas, tetapi sebagai bintik yang berkilauan. Dengan mengikuti bintik-bintik cahaya yang dipantulkan itu, kitra dapat mengetahui bahwa partikel-partikel koloid secara terus-menerus bergerak lurus kesegala arah secara acak (zig-zag).

3. Adsorpsi

Materi dalam bentuk koloid memiliki luas permukaan yang sangat besar, sehingga dapat menarik zat-zat asing untuk menempel pada permukaannya. Adhesi partikel-partikel asing tersebut pada permukaan partikel-pertikel koloid dinamakan adsorpsi.

4. Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik. Peristiwa bergeraknya partikel-pertikel koloid ke salah satu elektrode menunjukan bahwa partikel koloid bermuatan listrik.

5. Koagulasi

Koloid akan mengalami koagulasi (menggumpal) jika diberikan perlakuan sebagai berikut:

a. Penambahan elektrolit yang bermuatan berlawanan. Semakin besar ion yang ditambahkan, semakin efektif penggumpalannya.

b. Pencampuran dua sistem koloid yang bermuatan berlawanan.

c. Pemanasan

6. Koloid Pelindung

Kolloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi. koloid pelindung bekerja dengan membentuk lapisan disekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini melindungi muatan koloid tersebut sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari mediumnya.

7. Dialisis

Kestabilan suatu koloid dapat dipertahankan dengan menambahkan sedikit elektrolit dengan konsentrasi yang tepat kedalam koloid tersebut. Bila konsentrasi elektrolit tidak tepat, maka justru akan terbentuk ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid tersebut. Untuk mencegah adanya ion-ion pengganggu ini ditempuh cara dialisis menggunakan dialisator.



Senin, 15 Juni 2009

SIFAT-SIFAT KOLOID


SIFAT-SIFAT KOLOID


Koloid merupakan sistem campuran yang mempunyai sifat-sifat khusus. Sifat-sifat ini tidak dimiliki oleh campuran heterogen dan homogen. Sifat-sifat koloid tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Efek Tyndall

Sifat khas pada sistem koloid yang membedakan dengan sistem dispersi lain salah satunya adalah efek Tyndall. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Peristiwa ini pertama kali dikemukakan oleh John Tyndall (1820-1893), setelah mengamati seberkas cahaya putih yang dilewatkan pada sistem dispersi koloid. Apabila cahaya putih dilewatkan kedalam dispersi koloid yaitu partikel-partikel fase terdispersinya sangat kecil maka cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dari spektrum cahaya tampak akan dihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya.

Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan sistem koloid dengan larutan sejati. Partikel-partikel dalam larutan terlalu kecil untuk memantulkan cahaya, sehingga jalannya berkas cahaya dalam larutan tidak dapat dilihat. Sebaliknya, jika ada cahaya melalui sistem koloid, maka cahaya tersebut akan terlihat nyata. Partikel-partikel koloid akan menghamburkan cahaya itu ke segala arah meskipun partikel-partikel koloidnya sendiri tidak tampak.

Untuk lebih jelasnya klik disini untuk melihat sifat larutan dan klik disini untuk melihat sifat koloid

2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersinya. Jika suatu mikroskop ultra, yaitu mikroskop optik yang besar daya pisahnya, difokuskan pada suatu sistem dispersi koloid pada arah tegak lurus dengan berkas cahaya berlatar belakang gelap, maka akan tampak partikel-partikel koloid, bukan sebagai partikel dengan batas yang jelas, tetapi sebagai bintik yang berkilauan. Dengan mengikuti bintik-bintik cahaya yang dipantulkan itu, kitra dapat mengetahui bahwa partikel-partikel koloid secara terus-menerus bergerak lurus kesegala arah secara acak (zig-zag).

Albert Einstein memberikan penjelasan matematis gerakan tersebut. Dia menunjukan bahwa suatu partikel mikroskopis yang melayang dalam suatu medium akan menunjukan gerakan acak karena banyaknya tabrakan oleh molekul-molekul pada sisi-sisi partikel itu tidak sama. Akibatnya, partikel koloid akan bergerak searah dengan arah resultan vektor atas gaya yang bekerja pada partikel koloid tersebut. Disamping itu, kenaikan temperatur meningkatkan laju gerak Brown. Ini membuktikan, bahwa energi kinetik molekul merupakan fungsi temperatur. Ramalan matematis Einstein mengenai tabrakan acak yang tidak seragam itu dibuktikan kebenarannya oleh ilmuan Prancis, Jean Periin. Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidak mungkin memisah meskipun didiamkan. Contoh: apabila kita mendiamkan susu untk beberapa lam, kita tidak akan mendapati endapan. Hal ini disebabkan adanya gerak terus-menerus secara acak yang dilakukan oleh partikel-partikel koloid. Gerak acak seperti itulah yang disebut dengan gerak Brown.

3. Adsorpsi

Materi dalam bentuk koloid memiliki luas permukaan yang sangat besar, sehingga dapat menarik zat-zat asing untuk menempel pada permukaannya. Adhesi partikel-partikel asing tersebut pada permukaan partikel-pertikel koloid dinamakan adsorpsi. Partikel-partikel zat yang teradsorpsi terikat kuat dengan ketebalan tidak lebih dari satu atau dua molekul (atau ion). Banyaknya partikel zat asing yang dapat teradsorpsi bergantung pada luas permukaan yang tersingkap. Karena koloid memiliki luas permukaan yang sangat luas, maka efisiensi adsorpsi oleh sistem koloid sangat tinggi.Misalnya:

Partikel koloid dapat mengadsorpsi partikel bermuatan dari fase pendispersinya. Jenis muatan tergantung dari jenis partikel yang bermuatan. Partikel sol Fel (OH)3 kemampuan untuk mengadsorpsi kation dari medium pendisperinya sehingga bermuatan positif. Untuk melihat animasinya klik disini

Jika partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion pada permukaannya, maka koloid tersebut akan bermuatan listrik. Sifat adsorpsi koloid dapat dimanfaatkan dalam proses pemurnian gula pasir, penjernihan air, pewarnaan tekstil, pengobatan muntaber dan penahanan zat-zat hara oleh humus dan tanah liat.

4. Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik. Peristiwa bergeraknya partikel-pertikel koloid ke salah satu elektrode menunjukan bahwa partikel koloid bermuatan listrik. Partikel-partikel koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan partikel koloid. Kestabilan sistem koloid disebabkan adanya muatan listri pada permukaan partikel kolloid, selain karena adanya gerak Brown. Pada peristiwa elektroforesis, partikel kolloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan pada elektrode. Sifat ini digunakan untuk menentukan muatan yang dimiliki oleh partikel koloid. Gejala ini dapat diamati dengan menggunakan alat sel elektrolisis. Untuk lebih jelasnya klik disini untuk melihat gambarnya. Jika sepasang elektrode dimasukan kedalam dispersi koloid dan kedalamnya dialirkan arus listrik searah, maka partikel koloid akan bergerak menuju elektroda yang bermuatan berlawanan. Partikel koloid yang bermuatan negatif akan menuju kearah anoda (elektroda positif), sedangkan partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju ke katoda (elektroda negatif). Pada peristiwa elektrilisis partikel-partikel koloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan dibawah elektrode.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat animasinya dengan cara mengklik disini.

5. Koagulasi

Koloid akan mengalami koagulasi (menggumpal) jika diberikan perlakuan sebagai berikut:

a. Penambahan elektrolit yang bermuatan berlawanan. Semakin besar ion yang ditambahkan, semakin efektif penggumpalannya.

b. Pencampuran dua sistem koloid yang bermuatan berlawanan.

c. Pemanasan

Proses-proses yang memanfaatkan sifat koagulasi koloid misalnya proses pengolahan karet dari bahan mentahnya (lateks), proses penjernihan air dengan menambahkan tawas, proses terjadinya delta di muara sungai, proses penggumpalan debu atau asap yang berasal dari pabrik atau industri dan masih banyak lagi proses-proses lainnya yang menggunakan koagulasi kolid.

Untuk lebih jelasnya, lihat animasinya dengan cara klik disini

6. Koloid Pelindung

Kolloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi. koloid pelindung bekerja dengan membentuk lapisan disekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini melindungi muatan koloid tersebut sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari mediumnya.

Koloid pelindung banyak digunakan dalam berbagai industri misalnya, di industri sus, kasein digunakan untuk melindungipartikel-partikel minyak atau lemak dalam medium cair. Dalam hal ini kasein merupakan koloid pelindung.

7. Dialisis

Kestabilan suatu koloid dapat dipertahankan dengan menambahkan sedikit elektrolit dengan konsentrasi yang tepat kedalam koloid tersebut. Bila konsentrasi elektrolit tidak tepat, maka justru akan terbentuk ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid tersebut. Untuk mencegah adanya ion-ion pengganggu ini ditempuh cara dialisis menggunakan dialisator.

Pada proses dialisis, sistem koloid dimasukan dalam kantong semipermiabel dan dicelupkan kedalam air yang mengalir terus menerus. Kantong semipermiabel ini hanya dapat dilalui oleh ion-ion, sedangkan partikel-partikel tidak dapat melewatinya. Ion-ion yang dikeluarkan dari kantong ini larut dalam air dan mengikuti aliran air. Hal ini mengakibatkan ion-ion yang ada disekitar kantong menembus keluar.


TES EVALUASI BELAJAR


TES EVALUASI BELAJAR


Petunjuk :

Jawablah seluruh soal berikut dengan jalan memberi memilih salah satu pilihan yang ada!

Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.

Soal: 1

Terjadinya gerak Brown dari partikel koloid disebabkan oleh.........

a. pengadukan

b. muatan partikel koloid

c. gaya gravitasi

d. benturan partikel koloid


Soal:.2

Koloid dapat menggumpal karena penambahan zat elektrolit. Peristiwa ini disebut ......... (klil disini untuk melihat animasinya)

a. elektroforesis

b. koagulasi

c. peptisasi

d. dialisis


Soal:.3

Proses pemurnian gula pasir, gula yang masih kotor dilarutkan dalam air panas, kemudian dilewatkan sistem koloid berupa tanah diatome atau arang tulang sehingga diperoleh gula yang putih bersih.........

a. koagulasi

b. elektroforesis

c. dialisis

d. adsorpsi


Soal: 4

Peristiwa pergerakan butir-butir koloid medan listrik disebut............... (klik disini, untuk melihat animasinya)

a. elektrolisis

b. elektrolit

c. elektroforesis

d. elektrodialisis


Soal: 5

Berikut ini adalah istilah yang berkaitan dengan sistem koloid, kecualli.........

a. efek Tyndall

b. elektrolisis

c. adsorpsi

d. dialisis


Soal: 6

Salah satu sifat partikel koloid adalah bermuatan listrik. Kondisi yang mendukung sifat tersebut adalah partikel koloid dapat bergerak dibawah medan listrik. Peristiwa yang juga dapat digunakan untuk menentukanpartikel koloid tersebut disebut dengan ..............

a. adsorpsi

b. koagulasi

c. koloid pelindung

d. elektroforesis


Soal: 7

Berikut ini adalah peristiwa koagulasi pada partikel koloid, kecualli.........

a. penggumpalan lateks

b. pengendapan debu pada corong asap

c. penjernihan air kotor

d. pengobatan sakit perut


Soal: 8

Cara mengurangi ion-ion pengganggu dalam sistem koloid menggunakan selaput semipermiabel yang mempunyai elektrode didekatnya disebut.........

a. koagulasi

b. absorpsi

c. dialisis

d. adsorpsi


Soal: 9

Proses berikut yang menggunakan prinsip dialisis adalah........

a. penjernihan air

b. cuci darah bagi penderita gagal ginjal

c. penyembuhan sakit perut

d. terjadinya delta dimuara sungai


Soal: 10

Peristiwa efek tyndal terjadi apabila partikel koloid..........(klik disini untuk melihat animasinya)

a. meneruskan cahaya

b. memancarkan cahaya

c. menyerap cahaya

d. menghamburkan cahaya


SELAMAT BELAJAR DAN SEMOGA SUKSES


Good Luck !